Thursday, August 26, 2021

Harga Emas Makin Jauh dari Rekor di Rp 1 Juta, Masih Bisa Drop Lagi!

 


Kontak Perkasa Futures - Harga emas Antam makin jauh dari rekor. Harga logam mulia pernah menyentuh rekor di level Rp 1.065.000 per gram pada 7 Agustus 2020.
Hari ini, harga emas Antam turun Rp 8.000 ke level Rp 942.000 per gram. Artinya, harga emas sudah lengser Rp 123.000 dari rekor pada tahun lalu.

Penurunan harga emas Antam perlahan namun pasti. Setelah mencetak rekor di level Rp 1 juta, logam mulia turun ke level Rp 999.000 per gram hingga kini bergerak di rentang Rp 942.000.

Penyebab Harga Emas Turun
Melemahnya harga emas salah satunya disebabkan oleh rencana quantitative easing atau tapering di Amerika Serikat (AS).

Harga emas diprediksi bisa turun mendekati US$ 1.600 per troy ounce atau Rp 23 juta. Jika troy ounce dikonversi ke satuan gram, nilainya sekitar 31 gram, maka harga emas bisa berada di level Rp 743.000 per gram.

Namun, ada juga yang optimistis dengan pergerakan harga emas ke depan. Goldman Sachs memperkirakan bahwa harga akan mencapai US$ 2.000 per troy ounce menjelang akhir tahun karena pembelian konsumen dan bank sentral meningkat.

Berikut rincian harga emas Antam hari ini:

* Emas batangan 1 gram Rp 942.000
* Emas batangan 5 gram Rp 4.485.000
* Emas batangan 10 gram Rp 8.915.000
* Emas batangan 25 gram Rp 22.162.000
* Emas batangan 50 gram Rp 44.245.000
* Emas batangan 100 gram Rp 88.412.000
* Emas batangan 250 gram Rp 220.765.000
* Emas batangan 500 gram Rp 441.320.000 - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Friday, August 20, 2021

Tompi Dikritik, Film 'Selesai' Dinilai Rendahkan Perempuan

 


Kontak Perkasa Futures - Film 'Selesai' sukses menarik perhatian. Film tersebut sudah disaksikan lebih dari 100 ribu orang dalam waktu seminggu penayangannya.
Namun sayangnya, ada suara yang tidak sejalan dengan film tersebut. Mereka mengkritik Tompi sebagai sutradara film 'Selesai'.

Mereka menyinggung Tompi telah membuat film tentang perempuan tanpa menggunakan sudut pandang perempuan. Ia kemudian disebut terlalu seksis.

Netizen yang melancarkan kritik itu menyebut film 'Selesai' telah melecehkan perempuan.

"Pertanyaan: "Kenapa Tompi suka membuat film tentang perempuan tapi nggak pernah melibatkan perempuan?"Jawaban: "Ya ini kan sesuai kebutuhan. Kalau kami perlu tahu tentang perempuan kami akan tanya perempuan," tulis seorang warganet.

Menanggapi banyaknya kritik yang masuk, Tompi menanggapinya dengan santai. Ia menyebut film itu dibuat tanpa ada tujuan diberikan penilaian dari orang lain.

"Saya gak bikin film buat dinilai, bukan juga buat di apa ya, pengakuan dari si A, si B, si C, orang-orang tertentu, belum tentu juga mereka punya ilmunya, iya kan?" ungkap Tompi saat live di Instagram, beberapa waktu lalu.

"Itu tadi saya bilang, orang makan tempe lu kasih keju, gak bakal nyambung. Biarin aja," lanjutnya.

Film yang tayang mulai 13 Agustus 2021 itu juga dikritik oleh netizen bernama Runi Arumndari. Ia menilai film yang dibintangi Ariel Tatum, Gading Marten dan Anya Geraldine tersebut seakan membenarkan adanya perselingkuhan di dalam rumah tangga.

"Oke aku akhirnya udah nonton Selesai dan mau bahas sedikit di sini," kata Runi melalui akun Twitternya, 16 Agustus 2021.

"Aku marah bangettttt sama segala isi naskahnya, terutama karakterisasi dan penyelesaian konfliknya yg malas banget sehingga hanya bisa comot stereotip sana sini. Dimulai dari stereotip lelaki tukang selingkuh yang berakhir "menang", katanya.

Ia juga menilai Tompi seakan ingin mengangkat banyak isu tapi justru membuatnya lebih runyam.

"Dan yg paling parah, orang dengan mental illness yg berakhir "disalahkan dan dibuang". Terkesan ingin bicara banyak isu sensitif tapi kok gini?" beber Runi. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Wednesday, August 18, 2021

Subsidi Gaji Rp 1 Juta Masuk Rekening 947.436 Pekerja, Kamu Termasuk?

 


PT Kontak Perkasa Futures - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat bantuan subsidi upah/gaji (BSU) Rp 1 juta sudah masuk ke rekening 947.436 pekerja. Itu untuk bantuan tahap I yang menyasar 1 juta pekerja.
"Untuk BSU tahap I, Kemnaker telah menerima 1 juta data dari BPJS Ketenagerjaan. Dan saat ini BSU tahap I telah tersalurkan kepada 947.436 penerima," demikian jawaban Kemnaker secara tertulis, Rabu (18/8/2021).

Subsidi gaji atau BSU Rp 1 juta yang telah disalurkan pada tahap I seluruhnya menyasar pekerja pengguna rekening bank Himbara (BUMN), yakni BRI, BNI, Mandiri, dan BTN.

"Untuk tahap I seluruh penerima BSU tahap I yang telah tersalurkan merupakan pengguna rekening Bank Himbara," jelas Kemnaker.

Saat dihubungi terpisah, Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Anwar Sanusi mengatakan untuk calon penerima BSU yang belum punya rekening bank BUMN akan dibuatkan secara kolektif.

Saat ini pihaknya masih menunggu data terkait dari BPJS Ketenagakerjaan. Kemungkinan rekening bank BUMN bisa dibuatkan secara kolektif pada pekan ini. Namun, itu dilakukan secara bertahap.

"Kami menunggu data BPJS Ketenagakerjaan, mudah-mudahan minggu ini sebagian sudah bisa," kata Anwar melalui pesan singkat kepada detikcom, Rabu (18/8/2021). - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Tuesday, August 10, 2021

Kemarin Ambyar Sekarang Naik, Ini Rincian Harga Emas Antam 10 Agustus

 


PT Kontak Perkasa Futures - Logam mulia atau harga emas batangan milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini dijual Rp 925.000 per gram. Nilai itu naik Rp 4.000 per gram jika dibandingkan dengan harga kemarin.
Demikian dikutip dari situs perdagangan Logam Mulia Antam, Selasa (10/8/2021).

Setali tiga uang, harga buyback atau pembelian kembali emas Antam juga ikut naik goceng ke level Rp 817.000. Harga buyback ini berarti, jika Anda ingin menjual emas, maka Antam akan membelinya dengan harga tersebut.

Harga emas batangan tersebut sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9%. Bila ingin mendapatkan potongan pajak lebih rendah, yaitu sebesar 0,45% maka bawa NPWP saat transaksi.

Berikut rincian harga emas batangan hari ini:


Emas batangan 1 gram Rp 925.000
Emas batangan 5 gram Rp 4.400.000
Emas batangan 10 gram Rp 8.745.000
Emas batangan 25 gram Rp 21.737.000
Emas batangan 50 gram Rp 43.395.000
Emas batangan 100 gram Rp 86.712.000
Emas batangan 250 gram Rp 216.515.000
Emas batangan 500 gram Rp 432.820.000 - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Wednesday, August 4, 2021

Kaum Antivax Sebenarnya Bingung Cari Alasan Tak Mau Divaksin

 


PT Kontak Perkasa Futures - Ada banyak orang menentang keras vaksin COVID-19. Kaum antivax atau antivaxxer ini punya berjuta alasan tidak mau divaksin. Sebuah studi menyebutkan, ternyata mereka pun kebingungan mencari alasan yang tepat untuk menolak vaksin.
Dikutip dari StudyFinds.org, peneliti asal Polandia dari Jagiellonian University dan SWPS University of Social Sciences and Humanities percaya bahwa mereka memiliki jawaban mengapa orang tak mau divaksin.

Para penulis penelitian ini menyimpulkan, sebagian besar motivasi anti-vaxxer berasal dari sikap negatif yang sangat kabur terhadap vaksin, yang memiliki sedikit bahkan tidak ada dasar dalam banyak hal yang menyerupai sains atau fakta konkret.

Dengan menyurvei 492 orang yang menganggap diri mereka ambigu terhadap vaksin atau menentang vaksinasi, diketahui sejumlah tema alasan muncul secara berulang, antara lain termasuk ketidakpercayaan pada dokter, ketidakpercayaan pada komunitas medis yang lebih besar, dan kecenderungan untuk menyetujui argumen anti-vaksin yang menarik perhatian dan menjadi berita utama.

Yang membingungkan, sebagian besar partisipan memberi tahu peneliti bahwa keengganan pribadi mereka terhadap vaksin COVID-19 didasarkan pada pengalaman buruk mereka sendiri atau orang lain dengan vaksin.

Namun, ketika diminta untuk benar-benar menjelaskan kejadian seperti itu, hampir semuanya kembali pada penjelasan yang kabur. Misalnya, banyak yang mengatakan bahwa mereka tidak dapat mengingat di mana mereka pertama kali mendengar bahwa vaksin itu berbahaya. Atau yang lainnya menirukan klaim antivax umum seperti vaksin bisa menyebabkan autisme, alergi, atau cacat lahir, tanpa mengutip penelitian atau bukti untuk mendukung pernyataan mereka.

Sebagai pelariannya, orang-orang ini mencari informasi yang harus sesuai dengan keinginan mereka, yang dapat digunakan untuk mendukung penolakan terhadap vaksin. Para penulis menyebutkan, hal ini disebut sebagai bias konfirmasi, yakni kecenderungan manusia untuk mencari dan mengingat informasi untuk mendukung keyakinan yang sudah mereka tanamkan dalam diri.

"Bias konfirmasi terdiri dari individu yang secara aktif mencari informasi yang konsisten dengan hipotesis yang sudah ada sebelumnya, dan menghindari informasi yang menunjukkan penjelasan alternatif," jelas para peneliti.

Oleh karena itu, sikap negatif terhadap vaksin yang sudah ada sebelumnya, dapat menyebabkan individu menafsirkan gejala negatif sebagai konsekuensi dari vaksin, yang semakin memperkuat sikap negatif.

Selain itu, biasanya orang juga lupa dari mana mereka pertama kali belajar atau mendengar tentang sesuatu, jika mereka mendengar informasi dari berbagai sumber. Dalam beberapa kasus, info tersebut dapat menyatu dengan kehidupan sehari-hari, membuat seseorang bingung antara sesuatu yang mereka baca online dengan pengalaman kehidupan nyata. Tim peneliti berpikir, hal ini mungkin berkontribusi pada temuan mereka juga.

Percaya sesama antivaksin ketimbang dokter
Penulis studi menambahkan, data mereka menunjukkan antivaxxer percaya vaksin hampir selalu menyebabkan efek samping yang serius, tidak bisa melindungi masyarakat dari penyakit, dan kurang pengujian secara tepat sebelum mendistribusikannya ke publik.

Yang mengkhawatirkan, sebagian besar penyangkal vaksin juga percaya bahwa para "pentolan" antivax, entah bagaimana, memiliki informasi yang lebih andal tentang semua masalah ini ketimbang dokter sungguhan.

Dalam pandangan mereka, orang-orang yang sengaja membuat website dan media sosial tentang antivax lebih peduli pada kesehatan masyarakat ketimbang dokter dan para ahli.

Sedangkan bagi mereka yang ragu terhadap vaksin, dalam studi ini, mengatakan bahwa umumnya mereka percaya bahwa vaksin efektif dan dikembangkan dengan benar.

Para peneliti menemukan bahwa kelompok ini sangat rentan dipengaruhi pernyataan terkait gerakan antivaksin yang membawa-bawa konspirasi "Big Pharma". Dengan kata lain, individu yang ragu-ragu terhadap vaksin ini masih ada kemungkinkan menjadi pro vaksinatau menjadi antivax tergantung pada informasi yang mereka temui.

Para peneliti menyimpulkan dengan mencatat ada sedikit bukti ilmiah hingga saat ini yang menunjukkan bahwa pikiran antivaxxer sebenarnya dapat diubah. Jadi, mereka merekomendasikan agar kampanye kesadaran vaksinasi memfokuskan upaya mereka untuk menjangkau orang yang ragu-ragu. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com


KONTAK PERKASA FUTURES | Emas Vs. Instrumen Investasi Lain: Mana yang Lebih Menguntungkan Hari Ini?

  KONTAK PERKASA FUTURES - Debat mengenai mana yang lebih menguntungkan antara emas dan instrumen investasi lain selalu menjadi perbincanga...